Jakarta, SunduL –
Bulan Juli ini menjadi begitu istimewa bagi sepak bola Indonesia dengan
kedatangan tiga klub papan atas Liga Primer Inggris, yakni Arsenal,
Liverpool, dan Chelsea.
Selain bertanding dengan Tim Garuda,
klub-klub tersebut juga memiliki jadwal lainnya, seperti jumpa penggemar
dan coaching klinik. Disinilah sebuah masalah muncul. Pihak promotor,
Ninesport, dilaporkan memanfaatkan kesempatan ini untuk mengeruk
keuntungan sebesar-besarnya.
Untuk mengikuti sesi meet and greet
dengan para pemain The Blues, para penggemar dilaporkan harus membayar
biaya sebesar 23 juta Rupiah. Selain itu, juga ada harga untuk jersey
yang ditandatangani sebesar 7 juta Rupiah, dan 5 juta Rupiah untuk ambil
bagian dalam acara coaching clinic.
Mendengar itu, Arsenal dan Chelsea pun
tidak tinggal diam. Pasalnya, menurut filosofi sepak bola Eropa,
satu-satunya yang harus dibayar oleh penggemar adalah tiket
pertandingan.
“Kami baru mengetahuinya, dan ini
benar-benar tidak bisa diterima. Kami meminta maaf kepada para penggemar
yang telah membayar, dan kami janji akan segera mengembalikannya,” ujar
juru bicara Arsenal.
Dari sisi Arsenal yang tiba di Indonesia
lebih awal, dilaporkan terdapat sekitar 10 orang yang telah membayar.
Sedangkan untuk Chelsea, angkanya membengkak hingga tiga kali lipat.
“Kami baru mendengar bahwa sejumlah
orang telah diminta membayar akses acara-acara di luar pertandingan
selama kami di Jakarta nanti,” ujar juru bicara Chelsea.
“Walaupun kami mengerti bahwa hal
tersebut bisa diterima di Indonesia, tetapi ini tidak sesuai dengan
filosofi tur kami ‘Here to Play, Here to Stay’. Karenanya, uang yang
telah dibayarkan akan dikembalikan, dan kami menjamin semua bebas
biaya.”
Pihak BNI yang membawahi promotor
Ninesport telah menyatakan kesiapan mereka untuk menuruti keingingan
Chelsea serta Arsenal, dan akan segera mengembalikan uang para
penggemar.