Gli Azzurri dan Los Ticos sama- sama menuai hasil baik pada laga perdana mereka, Italia sukses mengalahkan Inggris 2-1 dan Uruguay dipermalukan Kosta Rika 1-3.
Menarik bila melihat bagaiman kedua tim ini bertanding pada laga perdana, karena pasti dari masing-masing negara akan menganalisa taktik permainan lawannya lewat rekaman permainan sang lawan.
Italia menang 2-1.
Pada laga yang dihelat di Arena Amazonia, Manaus, Minggu kemarin, Italia tampak nyaman menguasai bola pada menit-menit awal pertandingan. Sebaliknya, Inggris dengan disiplin berusaha melakukan penjagaan ketat.
Peluang pertama justru dimiliki oleh Inggris pada menit keempat. Berawal dari sebuah serangan yang dibangun dari tengah, bola digiring oleh Raheem Sterling sampai mendekati kotak penalti, kemudian Sterling melepaskan tembakan kaki kanan dari luar kotak penalti. Sayang sepakannya masih menyamping.
Peluang untuk Inggris berikutnya hadir di menit kelima lewat Jordan Henderson. Lagi-lagi melalui sebuah tendangan dari luar kotak penalti. Namun, tendangan Henderson masih dapat dibaca oleh Salvatore Sirigu.
Italia, yang mengandalkan Andrea Pirlo sebagai jendral tengah, berusaha merangsek masuk ke dalam kotak penalti Inggris, Tidak jarang pula mereka melepaskan umpan silang. Mayoritas, umpan silang Italia di sepuluh menit pertama dilepaskan dari sisi kanan oleh Matteo Darmian.
Inggris sendiri kerap mengandalkan kecepatan Sterling, Danny Welbeck, dan juga Daniel Sturridge. Sturridge tercatat sempat satu kali menusuk dari sisi kanan menggunakan kecepatannya. Sementara Welbeck, sempat mendapatkan peluang ketika Gabriel Paletta smelakukan kesalahan. Namun tendangan Welbeck masih belum tepat sasaran.
Pada menit ke 20, Italia mendapatkan sebuah peluang bagus. Antonio Candreva mencoba peruntungannya dengan melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Tetapi, tendangannya masih bisa diredam oleh Joe Hart.
Dua menit berselang, Mario Balotelli mendapatkan banyak ruang gerak di depan kotak penalti Inggris. Dia lantas melepaskan tendangan kaki kanan, tetapi tendangannya itu masih melambung di atas mistar gawang Inggris.
Kendati Inggris tampak lebih banyak menekan, justru Italia lebih dulu yang mencetak gol. Pada menit ke-34, Claudio Marchisio melepaskan sebuah sepakan jarak jauh yang keras dan datar, usai memanfaatkan gerak tipu Pirlo yang bermaksud membuka ruang. Tendangan Marchisio mengarah tepat ke pojok kanan bawah gawang Joe Hart.
Namun, gol Marchisio langsung dibayar tuntas oleh Daniel Sturridge dua menit berselang. Gol bermula dari umpan terobosan yang diberikan kepada Wayne Rooney di sisi kiri. Rooney kemudian melepaskan umpan silang ke arah tiang jauh dan Sturridge menyambarnya dengan sepakan kaki kanan.
Menjelang babak pertama berakhir, Balotelli mendapatkan sebuah kans bagus. Dia melambungkan bola melwati Hart yang berdiri terlalu jauh dari gawangnya. Namun, usaha Balotelli itu gagal setelah Phil Jagielka membuang arah bola dengan sundulan tepat di garis gawang.
Di awal-awal babak kedua, Italia kembali unggul. Gol bermula dari sebuah serangan dari sisi kiri pertahanan Inggris, yang juga merupakan kelemahan mereka sepanjang babak pertama. Umpan silang dari Candreva disambut dengan sundulan oleh Mario Balotelli di tiang jauh. Hart pun tak mampu menghalau sundulan tersebut, skor menjadi 2-1 untuk Italia.
Inggris berusaha membalas, tetapi tendangan Sturridge di menit ke 61 masih belum menemui sasaran. Begitu juga dengan usaha Rooney semenit berselang. Tendangannya dari jarak dekat masih melebar jauh.
Leighton Baines ikut menciptakan peluang untuk Inggris di menit ke 77 lewat tendangan bebasnya. Salvatore Sirigu yang malam itu bermain luar biasa dapat membaca dan menepis bola keluar lapangan.
Skor berakhir dengan kemenangan untuk Italia 2-1. Bila melihat kekuatan Italia yang sukses memadukan antara pemain senior dan pemain debut, taktik dari Gli Azzurri ini sangat begitu variatif.
menusuk dari tengah ataupun lewat kedua wing bek mereka, Italia tampil tajam dan impresif, kekuatan pertahanannya pun terbilang kokoh, hampir jarang ruang terbuka bagi striker lawan yang mengakibatkan sulitnya membobol gawang Italia.
Kosta Rika Menang 3-1.
Uruguay memulai laga dengan mendominasi penguasaan bola dan tampil sabar. Diego Forlan cs berupaya mencari celah di pertahanan Kosta Rika yang memainkan lima bek. Sementara itu, Kosta Rika sesekali melancarkan serangan balik cepat mengandalkan akselerasi bintang mudanya Joel Campbell.
Peluang bagus baru tercipta di menit ke 15. Umpan silang Martin Caceres ditanduk Diego Forlan dan mengarah ke Diego Godin yang akhirnya berhasil dilesakan ke gawang. Namun gol dianulir karena Godin terlebih dahulu berdiri dalam posisi offside.
Semenit berselang Uruguay kembali menciptakan peluang. Dari bola mati, Forlan mengarahkan bola ke dalam kotak penalti. Michael Umana yang bermaksud membuang bola justru mengarahkannya ke Cavani. Tapi lagi-lagi tendangan first time nya melenceng jauh.
Pada menit ke 22, Uruguay mendapatkan hadiah penalti. Penalti diberikan setelah Diego Lugano dijatuhkan Junior Diaz di kotak terlarang, saat akan menyambut umpan tendangan bebas Forlan.
Bertindak sebagai eksekutor, Cavani sukses menuntaskan tugasnya dengan sempurna. Tendangan kerasnya ke pojok kanan bawah tak terjangkau oleh Keylor Navas.
Tertinggal 0-1 Kosta Rika memberikan respons pada menit ke 27. Campbel mencoba peruntungan dari luar kotak penalti dan hanya tipis di sisi kanan gawang Fernando Muslera.
Kembali sebuah peluang diciptakan oleh Kosta Rika. Dari sepak pojok sebelah kiri, Bolanos mengirimkan bola ke muka gawang. Upaya Celso Borges menanduk gagal, bola lantas meluncur menuju Gonzalez di tiang jauh. Sayang sepakan Gonzales masih jauh dari sasaran.
Mendapatkan tekanan, Uruguay lantas bangkit dan mencetak sebuah kesempatan emas. Dari luar kotak penalti, Forlan melakukan sepakan keras yang kemudian berubah arah usai menyentuh bek Kosta Rika.
Bola yang melambung sempat tampak akan masuk ke gawang, tapi kiper Levante itu melakukan manuver brilian dan sukses menepis bola ke luar. Babak pertama berakhir dengan keunggulan Uruguay 0-1.
Uruguay mengawali babak kedua dengan posisi tertekan. Di menit ke 50, sebuah tendangan bebas dieksekusi Christian Bolanos dan mengarahkannya ke dekat tiang kiri Uruguay.
Duarte sudah pada posisi yang ideal, yang langsung menyambut bola dengan kepalanya. Muslera dengan sigap menghalau, tapi bola muntahan kembali mengarah ke Duarte. Beruntung bagi Uruguay, di kesempatan keduanya Duarte gagal mengarahkan bola dengan sempurna ke gawang.
Gawang Uruguay akhirnya harus jebol juga empat menit berselang. Menerima umpan silang di dalam kotak penalti, Campbell menyelesaikannya dengan sebuah sepakan keras ke pojok kanan bawah.
Uruguay bahkan harus berbalik tertinggal di menit ke 58, dengan skema serangan yang nyaris serupa dari gol sebelumnya, umpan tendangan bebas Bolanos ke dekat tiang sisi kiri Uruguay sukses ditanduk Duarte. Kali ini bola meluncur mulus masuk ke gawang Muslera.
Tertinggal, Uruguay langsung memasukkan dua nama baru, yakni Nicolas Lodeiro yang menggantikan Forlan dan Walter Gargano ditarik keluar, digantikan Alvaro Gonzales.
Tapi tekanan belum beranjak dari Uruguay. Sebuah upaya eksekusi jarak jauh dari Campbell nyaris membobol gawang Muslera untuk ketiga kali.
Uruguay menciptakan sebuah peluang emas di menit ke 70. Umpan silang Gonzalez berhasil ditanduk Cavani dan bola mengarah ke gawang. Sayang Navas dengan sigap menepis bola.
Bukannya memperkecil ketertinggalan, Uruguay justru makin terbenam setelah Marcos Urena mencetak gol ketiga Kosta Rika di menit ke 85. Pemain baru dua menit menginjak lapangan ini dengan sempurna menyelesaikan umpan terobosan Campbell.
Uruguay melengkapi kekalahannya dengan kartu merah yang diterima Maxi Perreira di masa injury time.
Kosta Rika yang berhasil membuat kejutan dengan tampil cepat dan impresif, mengandalkan kecepatan lini depannya dan sesekali melakukan serangan balik. Juga crossing-crossing tajam, menjadi kunci permainan Kosta Rika.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar