Rabu, 02 Juli 2014

Cabaye: Semoga Perancis Mengalahkan Jerman dan Lolos ke Final

 

Brasil, SunduL – Gelandang tim nasional Perancis http://www.sundul.com/berita-bola/internasional/2014/05/profil-tim-piala-dunia-2014-prancis/, Yohan Cabaye memperingatkan timnya kalau mereka akan menjadi negara pertama yang meninggalkan Brasil jika terlalu cepat puas dengan kesuksesan yang sudah mereka raih sejauh ini. Les Bleus akan berhadapan dengan Jerman http://www.sundul.com/berita-bola/internasional/2014/06/profil-tim-piala-dunia-2014-jerman/ di babak delapan besar dan pemain Paris Saint-Germain ini meminta timnya untuk tetap rendah diri dan tidak arogan. Cabaye juga meminta timnya untuk tampil dengan tempo tinggi di pertandingan nanti agar mereka bisa mendapatkan peluang terbaik untuk melaju ke semi-final Piala Dunia.
Dalam sebuah pertandingan yang akan kembali mengingatkan kita kepada semi-final Piala Dunia tahun 1982, dimana kedua negara ini bertemu, Perancis akan mencoba untuk meraih kemenangan kelima mereka di Piala Dunia setelah mencetak 10 gol dan hanya kebobolan dua gol saja dalam empat pertandingan pertama mereka.
Kepercayaan diri mereka sangat tinggi setelah mengalahkan Nigeria dengan skor 2-0 di Brasilia, dimana sundulan dari Paul Pogba dan gol bunuh diri dari Joseph Yobo membawa Les Bleus lolos ke babak berikutnya. Meski sebelum pertandingan menghadapi the Super Eagles berlangsung ada pemain Perancis yang membicarakan tentang peluang Perancis untuk menjuarai Piala Dunia, Cabaye merasa yakin kalau timnya saat ini harus tetap rendah diri karena mereka belum mencapai apa-apa.
“Semoga saja,” ujar Cabaye ketika ditanyakan tentang peluang Perancis untuk kembali tampil di final Piala Dunia setelah tahun 1998 dan 2006. “Masih ada perjalanan panjang yang harus dilalui. Kami harus menikmatinya. Kami dapat mengatakan kalau kami berada di delapan besar dan itu adalah hal yang bagus, tetapi kami harus tetap rendah diri dan tidak arogan. Jika kami mulai bermain lebih rileks, kami akan kembali bermain seperti Perancis yang sebenarnya. Kami merasa percaya diri, tetapi tetap fokus dan ingin untuk bertahan selama mungkin di Brasil.”
Antoine Griezmann hampir dipastikan akan bermain menghadapi Jerman setelah winger Real Sociedad tersebut tampil impresif dari bangku cadangan dalam kemenangan atas Nigeria. Ia bisa menambahkan daya dobrak Perancis di sayap kiri dan membuat Karim Benzema bermain di posisi terbaiknya, posisi tengah. Benzema akan melakukan penetrasi-penetrasi yang kurang banyak dilakukan oleh Perancis dalam pertandingan menghadapi Nigeria. “Secara mental saya pikir kami terus maju. Kami menemukan cara yang baru dan mungkin ketika Griezmann bermain, kehadirannya merubah hal-hal untuk kami,” tambah Cabaye. “Kami tidak kehilangan keyakinan.”
Dalam pertandingan menghadapi Nigeria, Paul Pogba juga berhasil membantah semua kritikan yang ditujukan kepadanya dengan penampilan di atas lapangan. Gelandang milik Juventus itu mendapatkan penilaian yang kurang baik dari media Perancis setelah tampil kurang memuaskan di fase grup, tetapi pelatih Perancis, Didier Deschamps tidak setuju dengan hal tersebut.
Deschamps membela Pogba dan menganggap kalau pemain berusia 21 tahun itu menampilkan performa man-of-the-match di pertandingan kontra Nigeria. “Ia masih muda. Saya pikir mendapatkan kritikan merupakan sesuatu yang normal, itu merupakan bagian dari kehidupan seorang pesepakbola yang memiliki profil tinggi,” ujar Deschamps tentang Pogba. “Terkadang memang tidak adil, tetapi hal itu akan membuat ia semakin kuat. Ia bangkit (kontra Nigeria) dan menunjukkan potensinya. Mungkin itu karena ia bermain lebih sederhana dari biasanya. Ia pantas mendapatkan pujian. Saya tidak meragukannya lagi. Di samping gol yang dicetaknya, saya ingin mengatakan kalau ia bermain luar biasa. Saya berharap ia akan mempertahankan itu sekarang.”
Cabaye pun sependapat dengan pelatihnya itu dan mengatakan kalau Pogba pantas menjadi man of the match. “Ia pantas menjadi man of the match karena ia mencetak gol dan juga seorang pesepakbola yang luar biasa. Ia tetap merasa percaya diri meski mendapatkan banyak kritik belakangan ini. Ia tetap rileks dan tahu kalau timya selalu bersamanya. Ia menunjukkan apa yang bisa dilakukannya di atas lapangan saat menghadapi Nigeria dan itu adalah cara terbaik untuk memberikan respon kepada mereka yang memberikan kritik kepadanya.”
Salah satu pergerakan Pogba dari lini tengah di babak pertama (menit ke-22), dimana ia berlari dari tengah lapangan dan melakukan passing satu-dua dengan Mathieu Valbuena dan mengakhirinya dengan first-time volley mengingkatkan Cabaye kepada salah satu gelandang terbaik tim nasional Perancis, Patrick Vieira. “Ia mirip seperti Vieira,” ujar Cabaye. “Ia sangat penting untuk tim ini. Ia pemain yang dinamis dan kami menikmati kesempatan bermain dengannya. Kebersamaan adalah cara terbaik bagi kami untuk melaju sejauh mungkin.”

Sumber:

image image image


Tidak ada komentar:

Posting Komentar